KJS – Apa Sih INA-CBG’s Itu?
Posted by sak on May 29, 2013 (Ahok.Org)
Mendadak, INA-CBG’ s menjadi deretan aksara yang kerap muncul di
pemberitaan media massa, terutama menyusul ramainya pro-kontra masalah
Kartu Jakarta Sehat (KJS). Apakah INA-CBG’s itu?
Kepanjangan dari
deretan huruf tersebut adalah Indonesia Case Base Groups. Gara-gara
INA-CBG’s ini, 16 rumah sakit sempat menyatakan berniat mundur dari KJS, salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jadi, apa sebenarnya INA-CBG’s?
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, INA-CBG’s
adalah sebuah sistem pembayaran dengan sistem “paket”, berdasarkan
penyakit yang diderita pasien. KJS menerapkan sistem pembayaran ini
untuk pelayanan baru kesehatan bagi warga Jakarta.
Untuk lebih
gamblang, sebuah contoh dipaparkan Dien. Misalnya, seorang pasien
menderita demam berdarah. Dengan demikian, sistem INA-CBG’s sudah
“menghitung” layanan apa saja yang akan diterima pasien tersebut,
berikut pengobatannya, sampai dinyatakan sembuh.
“Paket” layanan
kesehatan yang didapat pasien merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan.
Di dalamnya mencakup jenis obat dan kelas perawatan bila harus menjalani
rawat inap.
“Sistem ini sangat efisien sehingga ada standar mutu
pelayanan yang seragam bagi warga se-Jakarta,” kata Dien kepada wartawan
di sela-sela pembagian KJS, Selasa (28/5/2013). Dia pun mengatakan,
konsep INA-CBG’s disusun Kementerian Kesehatan, dan program KJS menjadi
semacam pilot project penerapannya.
Rencananya, imbuh Dien, sistem
pembayaran ini akan diterapkan di seluruh Indonesia pada 2014.
Syaratnya, itu bila “uji coba” di Jakarta dinyatakan berhasil.
Berbeda dengan program jaminan kesehatan yang pernah ada sebelumnya,
kata Dien, INA-CBG’s dapat dikontrol dengan lebih baik. Perbedaan paling
mendasar adalah ada atau tidaknya standar layanan kesehatan. “Dulu,
klaim yang diajukan rumah sakit tidak terkontrol. Model paket pelayanan
esensial rumah sakit itu seolah-olah tidak ada batasan klaim pasien
hingga berpengaruh di pelayanan yang bervariasi atau tidak merata,”
papar dia.
Dengan sistem sebelumnya, lanjut Dien, rumah sakit juga
punya kemungkinan memberikan obat yang terlalu mahal, sementara ada obat
lebih murah dengan kemanjuran serupa. Sistem INA-CBG’s, kata dia,
mengantisipasi hal-hal semacam itu terus terjadi. “INA-CBG’s, rumah
sakit dituntut memberikan pelayanan sesuai standar, dan yang paling
penting tak mengejar profit semata.” [Kompas.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar